Bagaimana Rudi Mengolah Cara Berpikirnya.



Surabaya,Despro- (03/02). Rudi adalah seorang mahasiswa jurusan teknik sistem Perkapalan  yang memiliki cita-cita menjadi seorang programmer handal. Namun, ia sering merasa kurang percaya diri dengan kemampuan dan bakatnya. Ia merasa bahwa ia tidak secerdas teman-temannya yang selalu mendapat nilai bagus dan pujian dari dosen. Ia juga merasa bahwa ia tidak seberuntung teman-temannya yang selalu mendapat kesempatan magang di perusahaan-perusahaan ternama. Ia sering berpikir bahwa ia tidak pantas berada di jurusannya dan bahwa ia tidak akan berhasil di masa depan.


Suatu hari, ia menemukan sebuah buku di perpustakaan kampus yang menarik perhatiannya. Buku itu berjudul "The Rules of Thinking" karya Richard Templar. Ia penasaran dengan isi buku itu dan memutuskan untuk meminjamnya. Ia membaca buku itu dengan tekun dan tertarik dengan berbagai wawasan dan strategi yang ditawarkan oleh penulis untuk meningkatkan pola dan sikap berpikir. Ia mulai menerapkan beberapa pelajaran yang ia dapatkan dari buku itu dalam kehidupan sehari-harinya. Berikut adalah beberapa pelajaran yang berpengaruh bagi Rudi:

1. Tantang asumsi Anda: Buku itu menekankan pentingnya mempertanyakan asumsi dan keyakinan Anda. Dengan begitu, Anda dapat membuka diri Anda terhadap perspektif dan kemungkinan baru. Rudi menyadari bahwa ia sering terjebak dalam asumsi-asumsi negatif tentang dirinya sendiri dan lingkungannya. Ia mulai menantang asumsi-asumsi itu dengan mencari bukti-bukti yang mendukung atau menyanggahnya. Ia juga mulai mencoba hal-hal baru yang sebelumnya ia anggap tidak mungkin atau tidak cocok untuknya. Ia merasa lebih percaya diri dan lebih siap menghadapi tantangan.

2. Cintai kreativitas: Templar mendorong pembaca untuk menggali kreativitas mereka dan berpikir di luar kotak. Berpikir kreatif dapat menghasilkan solusi dan terobosan yang inovatif. Rudi menyadari bahwa ia sering terpaku pada cara-cara konvensional dalam menyelesaikan masalah dan tugas-tugasnya. Ia mulai mencari inspirasi dan ide-ide baru dari berbagai sumber, seperti buku, film, musik, seni, alam, dan orang-orang di sekitarnya. Ia juga mulai bereksperimen dengan berbagai metode dan teknik dalam membuat program-programnya. Ia merasa lebih termotivasi dan lebih menikmati proses belajar dan berkarya.


3. Kembangkan pola pikir pertumbuhan: Buku itu mengusung gagasan tentang memiliki pola pikir pertumbuhan, yang melibatkan keyakinan dalam kemampuan untuk berkembang dan meningkat melalui dedikasi dan kerja keras. Rudi menyadari bahwa ia sering memiliki pola pikir statis, yang melibatkan keyakinan bahwa kemampuan dan bakat adalah hal yang tetap dan tidak dapat diubah. Ia mulai mengubah pola pikirnya dengan menganggap bahwa kemampuan dan bakat adalah hal yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui usaha dan latihan. Ia juga mulai menghargai proses dan usaha yang ia lakukan, bukan hanya hasil dan prestasi yang ia capai. Ia merasa lebih optimis dan lebih bersemangat.

4. Latih berpikir kritis: Berpikir kritis adalah keterampilan yang penting untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah secara efektif. Buku itu menyoroti pentingnya mengasah keterampilan ini. Rudi menyadari bahwa ia sering menerima informasi dan pendapat tanpa memeriksa kebenaran dan validitasnya. Ia mulai melatih berpikir kritis dengan mencari fakta-fakta dan data-data yang relevan dan dapat dipercaya. Ia juga mulai menganalisis dan mengevaluasi informasi dan pendapat dengan menggunakan logika dan alasan. Ia juga mulai menyusun argumen dan solusi yang kuat dan meyakinkan. Ia merasa lebih cerdas dan lebih kompeten.

5. Kelola emosi Anda: Templar menekankan perlunya mengelola emosi dan menghindari membiarkan emosi mengaburkan penilaian Anda. Dengan tetap seimbang secara emosional, Anda dapat membuat keputusan yang lebih jelas. Rudi menyadari bahwa ia sering dikuasai oleh emosi-emosi negatif, seperti marah, sedih, takut, cemas, dan putus asa. Ia mulai mengelola emosi-emosinya dengan mengenali dan mengakui perasaan-perasaannya. Ia juga mulai mencari cara-cara yang sehat dan produktif untuk mengekspresikan dan mengatasi emosi-emosinya, seperti berbicara dengan orang yang dipercaya, menulis jurnal, berolahraga, atau melakukan hobi. Ia merasa lebih tenang dan lebih bahagia.


6. Tetap berpikiran terbuka: Berpikiran terbuka memungkinkan Anda untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan ide. Buku itu mendorong pembaca untuk menerima keragaman pemikiran. Rudi menyadari bahwa ia sering bersikap sempit dan intoleran terhadap orang-orang dan ide-ide yang berbeda dari dirinya. Ia mulai menunjukkan sikap yang lebih terbuka dengan mendengarkan dan memahami orang-orang dan ide-ide yang berbeda dari dirinya. Ia juga mulai menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada. Ia juga mulai belajar dan mengambil hal-hal positif dari orang-orang dan ide-ide yang berbeda dari dirinya. Ia merasa lebih bijaksana dan lebih kaya.

7. Belajar dari kegagalan: Buku itu menekankan nilai dari belajar dari kegagalan dan menggunakan hambatan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan meningkat. Rudi menyadari bahwa ia sering menghindari dan takut akan kegagalan. Ia mulai mengubah sikapnya terhadap kegagalan dengan menganggapnya sebagai bagian dari proses belajar dan berkembang. Ia juga mulai mencari hikmah dan pelajaran dari setiap kegagalan yang ia alami. Ia juga mulai berani mencoba lagi dan tidak menyerah. Ia merasa lebih tangguh dan lebih sukses.

Dengan membaca dan menerapkan buku "The Rules of Thinking", Rudi berhasil mengubah cara berpikirnya menjadi lebih efektif dan adaptif. Ia merasa lebih percaya diri, lebih termotivasi, lebih optimis, lebih cerdas, lebih tenang, lebih bahagia, lebih bijaksana, dan lebih sukses. Ia juga merasa lebih dekat dengan dirinya sendiri, dengan orang-orang di sekitarnya, dan dengan tujuannya. Ia merasa bahwa ia telah menemukan kunci untuk hidup yang lebih baik dan lebih bermakna. (GM)

Lebih baru Lebih lama