Perayaan HARMUSINDO 8 di Jakarta Sangat Istimewa

 





Jakarta Despro - Sejumlah perwakilan dari berbagai museum seluruh Indonesia yang tergabung dalam keluarga besar Asosiasi Museum Indonesia (AMI) berkumpul di ibukota Jakarta. 

Bertindak sebagai tuan rumah, penyelenggara kegiatan ini adalah Asosiasi Museum Daerah (AMIDA) DKI Jakarta Paramita Jaya yang diketuai Haji Yiyok T. Herlambang. 
Kegiatan acara yang berlangsung sejak tanggal 11-13 Oktober 2023, peserta dari berbagai daerah diberikan  fasilitas yang sangat mencukupi.

Registrasi peserta dari kedatangan berada di titik kumpul hotel bintang 2 Gren Alia Cikini. Hotel yang berdekatan dengan gedung nasional Taman Ismail Marzuki ini juga ditempati sebagai salah satu kegiatan pendukung. 

Sejumlah peserta dari berbagai daerah sedang registrasi di Lobby Hotel GrenAlia Cikini, JakPus


Hari pertama diisi dengan kegiatan pelatihan dan workshop tentang tata kelola dan standarisasi permuseuman bersama para mentor tenaga ahli yang berpengalaman. 

Peserta workshop saat sesi foto bersama

Suasana workshop hari pertama
di ruang A 


Selama makan malam peserta diberikan iringan musik,anak band dari Jakarta dengan nuansa lagu betawian dan lagu lawas. Taman Ismail Marzuki (TIM) juga menjadi titik kumpul shuttle bus yang akan membawa para peserta menuju gedung DPR RI di senayan. 

Acara seremonial pembukaan dilaksanakan di aula gedung Taman Ismail Marzuki pada malam harinya. Suguhan hiburan tari-tarian khas ibukota dengan nuansa betawi, serta live musik dengan lagu betawi yang semarak seolah ingin menunjukkan jatidiri bahwa suku Betawi tetap eksis ditengah masyarakat urban Jakarta.

H. Yiyok T. Herlambang, Ketua AMIDA DKI Jakarta Paramita Jaya

 
Sambutan ketua penyelenggara acara pada malam itu, oleh Haji Yiyok T. Herlambang, Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan Iwan Hendry Pradana, dan pidato sambutan pembukaan acara peringatan HARMUSINDO 8 oleh Putu Supadma Rudana, MBA selaku Ketua AMI Pusat, berjalan dengan lancar hingga pukul 22.00 WIB.



Dalam sambutannya tersebut, Ketua AMI menyampaikan bahwa, museum merupakan perwujudan nyata pemulyaan sebuah kebudayaan yang harus tetap ada dan berdiri kokoh.

" Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki nilai kebudayaan tertinggi di dunia harus tetap dilestarikan salah satunya melalu lembaga permuseuman. Dan museum merupakan sebuah bentuk pemulyaan kebudayaan yang harus tetap eksis berdiri sepanjang masa agar kelak para generasi-generasi muda Indonesia bisa mengetahui, belajar dan melestarikan karya adiluhung leluhurnya yang ada di dalam museum tersebut." ujar Putu, panggilan akrabnya. 

Pada hari kedua, pagi harinya para peserta bertempat di titik kumpul halaman gedung Taman Ismail Marzuki (TIM) bersiap menuju Gedung DPR RI dengan menaiki kendaraan suttle bus yang telah dipersiapkan oleh panitia. 

Seremonial opening acara pameran bersama museum Indonesia dengan tema Kolaborasi dan Sinergi yang dilaksanakan di ruang lobby gedung Nusantara. 

Pertunjukan 3 orang penari wanita cantik dengan baju warna warni dominan merah dengan judul Tari Kembang Kipas Betawi, menjadi awal kegiatan hari kedua tersebut.

Sejumlah tokoh penting yang hadir dalam acara tersebut diantaranya, Ketua AMI beserta para pengurusnya, para Ketua AMIDA, Wakil Ketua MPR RI Rachmat Gobel, Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Perwakilan duta besar negara sahabat, para peserta HARMUSINDO dan masyarakat umum, terlihat tumpah ruah di dalam acara pameran tersebut. 

Dalam sambutannya Rachmat Gobel yang juga bertindak sebagai Wakil Ketua MPR RI turut senang, bahagia dan bangga kegiatan acara HARMUSINDO dilaksanakan di gedung DPR mengingat, gedung DPR juga menjadi bagian dari salah satu museum di Indonesia. 

"Museum selama ini dianggap remeh dan tidak terlalu menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Indonesia, berdasarkan masukan dan usulan dari stakeholder dan para pelestari cagar budaya yang telah bersusah payah menjaga, merawat dan melestarikan benda bersejarah di masing-masing daerah. Oleh karena itu, museum sebagai sebuah lembaga yang selama ini hanya bersandar pada landasan hukum Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2015, akan kami perjuangkan menuju RUU Museum Indonesia dalam Program Legislasi Nasional (ProLegNas) sebagai agenda skala prioritas." ujar Rachmat dalam pidato sambutannya. Yang kemudian disambut meriah dan tepuk tangan oleh peserta yang hadir saat itu.

Nuansa iringan gamelan Jawa, persembahan dari keraton Ngayogjakarta Hadiningrat turut hadir menyemarakkan acara pameran, yang sebelumnya juga di dapuk untuk memukul gong sebagai dimulainya acara oleh Gusti Kanjeng Ratu Bendara, salah satu putri, Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Bersama KGR. Bendara, salah satu putri Sri Sultan Hamengkubuwono X dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat


Tak hanya agenda pameran museum saja di lokasi yang selama ini dikenal sebagai gedung aspirasi masyarakat se-Indonesia, rapat para pengurus dan ketua AMIDA di lantai 2 pansus ruang C gedung Nusantara, juga menjadi agenda khusus penyampaian pendapat. Agenda pemilihan ketua AMI dan Reformasi kepengurusan juga menjadi hal pokok dalam kegiatan HARMUSINDO 8. 


Urgensi Penyusunan RUU Permuseuman Indonesia yang disampaikan Badan Legislasi untuk menjadi RUU usul inisiatif DPR RI


Dan hasil dari musyawarah para peserta secara aklamasi Putu Supadma Rudana, MBA, terpilih kembali sebagai Ketua Umum AMI (Asosiasi Museum Indonesia).

Salah satu peserta perwakilan dari AMIDA Jatim yakni Yopi, Pengelola Pustaka dan Museum Boemi Poeger Jember menyatakan sangat puas dengan acara tersebut.

AMIDA Jatim dalam kegiatan HARMUSINDO 8


Pada hari ketiga, peserta mengikuti kegiatan city tour dengan mengunjungi 2 tempat. Museum Bank Indonesia yang juga berdekatan dengan Stasiun Jakarta dan kawasan Kota Tua Jakarta. 
Selama perjalanan, peserta menaiki kendaraan shuttle bus, bus pariwisata kota doble deck, MRT bawah tanah yang ditemani oleh para pemandu dari Duta Museum dan Duta Putra-Putri DKI Jakarta.

Fajar M. Rifa'i saat mendampingi para peserta 


Fajar Muhammad Rifa'i (duta Putra/Putri DKI Jakarta) dan Abdul Qiuw, kedua PIC yang selalu menemani dan banyak memberikan informasi penting selama perjalanan city tour.

Yopi, salah satu peserta dari AMIDA Jatim yang juga pengelola Pustaka dan Museum Boemi Poeger, Jember saat di Kawasan Kota Tua Jakarta

 
Tak hanya mampu, dalam menyampaikan informasi akurat beberapa gedung bersejarah, peristiwa sejarah masa lalu Kota Jakarta tetapi juga expert dalam menghibur dan menyihir untuk mengalihkan perhatian peserta melalui joke-joke lucu di saat kondisi suasana lalu lintas macet dan panasnya cuaca di ibukota.

Kesan mendalam dan sulit terlupakan atas terselenggaranya Harmusindo 8 di Jakarta sangat luar biasa, sampai jumpa di acara Harmusindo 9 bersama AMIDA Jatim tahun 2024. (AG)


Lebih baru Lebih lama