P4S Bintang Organik Situbondo Optimis Atasi Kelangkaan Pupuk di Pasaran


 


Situbondo, DesPro - Permasalahan kelangkaan stok pupuk dan terbatasnya stok pupuk bersubsidi hingga kini masih menjadi pembicaraan umum dikalangan para petani. 

Situasi seperti saat ini menjadi topik bahasan curahan hati para petani di berbagai tempat dan waktu, entah di gubuk tengah sawah saat mereka sedang istirahat, maupun di warung-warung kopi pada saat para petani bercengkrama dengan sesama kolega petaninya. Hal ini tidak mungkin terjadi terus menerus di kalangan kaum petani, jika tidak dilakukan langkah strategis.

Diantara beberapa faktor pemicu kelangkaan dan mahalnya harga pupuk pertanian saat ini salah satunya adalah bahan baku pupuk yang sangat mahal. Harga phospat dunia meningkat tajam. Faktor lainnya adalah pendistribusian pupuk yang tidak tepat sasaran.

Termasuk juga faktor cara berpikir petani saat ini yang cenderung menggantungkan harapannya pada penggunaan pupuk kimia lebih bermanfaat, sehingga jika tidak menggunakan pupuk kimia hasil pertanian mereka dirasa kurang pas. Petani mengalihkan perhatiannya pada fungsi pupuk, bukan fokus pada hasil panen.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Dirjen Penyuluhan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia menggalakkan potensi pengembangan sumber daya alam yang dipadukan dengan potensi sumber daya manusia melalui program P4S. 

Permentan Nomor 33/Permentan/SM230/7/2016, Tentang Pedoman Pembinaaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya sebuah langkah kebijakan yang memang ditujukan kepada kepentingan masyarakat terutama bidang pertanian.

Model pelatihan, pemagangan dan upaya peningkatan kapasitas SDM dianggap solusi cerdas dalam menjawab permasalahan yang dihadapi para petani saat ini.


Adalah P4S Bintang Organik salah satu kelompok masyarakat yang berkegiatan sejak 2009. Melakukan pengolahan limbah secara mandiri, yang kemudian dikukuhkan sebagai Pusat Pelatihan pertanian perdesaan swadaya (P4S) Bintang Organik sejak 2 Mei 2023 oleh Kementerian Pertanian, Dirjen Penyuluhan dan Pengembangan SDM melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Malang.

Hendri Kuswanto (45),  pengelola P4S Bintang Organik yang berkedudukan di Kampung Tengah, Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa timur, mengisahkan awal perjalanan dalam kegiatan pengelolaan limbah ternak di desanya.

Beberapa produk unggulan nutrisi pertanian dari P4S Bintang Organik


"Pada waktu itu banyak limbah kotoran ternak yang berdampak pada gangguan udara lingkungan sekitar. Termasuk pula kendala membuang kotoran sapi karena banyak disekitar tetangga yang memelihara sapi." kenang Hendri. 

"Kemudian saya coba belajar melalui internet dan konsultasi ke beberapa kolega yang telah memiliki pengalaman."

"Bahkan saya juga membantu membersihkan kotoran sapi di kandangnya para tetangga sekitar, yang tujuannya untuk mendapatkan bahan baku, bahkan pemilik kandang sapi memberi upah kepada saya karena saya bantu bersihkan. Kalau dulu saya bermasalah dengan limbah kotoran sapi, sekarang saya bermasalah karena ketersediaan limbah kotoran sapi mulai menipis." ujar Hendri.

Mahasiswi Universitas Negeri Kemerdekaan sedang magang kewirausahaan di basecamp P4S Bintang Organik


Kini basecamp P4S Bintang Organik sering dijadikan rujukan tempat belajar dan study lapangan oleh beberapa siswa sekolah kejuruan, beberapa mahasiswa dari berbagai kampus.

Pemasaran produk organik dalam bentuk padatan dan cair sudah merambah ke kabupaten tetangga dan sebagian besar untuk pemenuhan pasar lokal sutubondo.

M. Zaini, SP. M.MA, Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Situbondo


Saat ini, produk hasil P4S Bintang Organik sedang proses uji laboratorium yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian.

Saat dikonfirmasi kepada Muhamad Zaini, SP. M.MA, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Situbondo, menyatakan bahwa awalnya di Kabupaten Situbondo hanya ada 2 kelompok P4S.
"Dulu awalnya hanya ada 2 dan sekarang sudah ada 5 kelompok P4S yakni, Desa Sumberejo, Desa Kedungdowo, Desa Sumberkolak, Desa Juglangan, Desa Curahkalak." kata Zaini.

"Memang kami punya target penambahan P4S yang awalnya berasal dari Penyuluhan Pertanian Swadaya (PPS), tetapi tak sampai disitu saja, Dinas Pertanian Situbondo juga melakukan pembinaan dan pengawasan berkelanjutan melalui kelembagaan mandiri termasuk sejumlah P4S yang telah terdaftar di Kementerian Pertanian. Dinas Pertanian Situbondo sangat mendukung upaya peningkatan kualitas produk dengan memfasilitasi uji laboratorium hasil produk pertaian di Karangploso, Malang," ujar Zaini melalui telepon selulernya.

Program kegiatan P4S secara umum diharapkan, akan muncul balai pelatihan secara mandiri untuk generasi milenial bagi siswa dan mahasiswa. 

Hendri bersama peserta didik magang di P4S Bintang Organik


Support sistem pelaksanaan P4S diantaranya adalah pelatihan peningkatan SDM melalui pertemuan rutin forum P4S Jawa Timur. Yang mengupas segala bentuk permasalahan, hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku P4S. (AG*)

Lebih baru Lebih lama