Isu Global Climate Change Jadi Bahasan Penting Kongres III SRPB Jatim

 

Peserta Kongres III SRPB Jawa Timur


Malang, Despro - Isu perubahan iklim yang menjadi persoalan global menjadi pembahasan dalam Kongres III SRPB Jawa Timur. Kongres ini diadakan di Dusun Sahabat Alam, Karangploso, Kabupaten Malang, Sabtu (9/9).

Sebanyak 67 peserta yang terdiri dari 11 pengurus dan 56 peserta diluar pengurus, hadir dalam kegiatan ini. Sedangkan tema kongres kali ini adalah Berdaya Tangguh secara Mandiri dan Komprehensif.

Tim panitia acara Kongres III SRPB Jawa Timur


Dalam pembukaan kongres, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pertama Syamsul Maarif menitipkan pesan khusus kepada Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih.

"Jadi kongres ini tidak hanya membahas isu-isu kebencanaan saja, tapi ditambah lagi dengan perubahan iklim," ungkap Dian di hadapan para peserta.

Dengan demikian, para relawan tidak hanya peduli pada masalah-masalah kebencanaan, tapi juga isu-isu perubahan iklim. Apalagi, Jawa Timur juga mengalami bencana kebakaran yang salah satu penyebabnya adalah perubahan iklim. Seperti kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Arjuno, Welirang, Bromo dan lain-lain.

"Mereka (organisasi mitra SRPB Jatim) adalah champion, para juara. Ini titipan pesan dari Pak Prof Syamsul Maarif," ungkap Dian.

Hj. Dian Harmuningsih, ST.MM, Koordinator SRPB Jatim 2 periode


Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Aslichatul Insiyah mengucapkan terima kasih atas kehadiran organisasi mitra dan para panitia yang telah bekerja keras dan cepat mewujudkan kongres ini.

"Lokasi kita kali ini berbeda dan lebih refesh dan mendekati teman-teman daerah Malang dan sekitarnya. Suasananya juga  outdoor," tukas Azelin, panggilan akrab Aslichatul Insiyah.

Reza Pratama, salah satu peserta Kongres asal Kabupaten Jember menyatakan perlunya upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui seringnya program satuan Pendidikan aman bencana (SPAB) yang ditujukan kepada siswa-siswa pelajar untuk edukasi dini.
"Kami mengharap program training of facilitator (TOF SPAB) tidak hanya dilaksanakan di wilayah perkotaan saja, kami di Kabupaten Jember juga butuh" ujar Reza. (AG)

Lebih baru Lebih lama