Kunjungan Silaturahim Tim YMBS diterima langsung oleh pengasuh P2S2, KHR. AZAIM IBRAHIMY |
Situbondo, DesPro - Rencana pendirian museum sejarah perjuangan Pahlawan Nasional KHR. As'ad Syamsul Arifin di areal Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo (P2S2), Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur akan dieksekusi oleh YMBS (Yayasan Museum Balumbung Situbondo) bersama IKSASS (Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafi'iyah).
Sejumlah perwakilan dari YMBS yakni Irwan Kurniadi, selaku Ketua dan Agung Hariyanto, SH selaku Sekretaris ad interim yayasan mendapat kepastian restu dari pengasuh P2S2 KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. Didampingi Ketua IKSASS Sunardi Muhib, SH, delegasi YMBS memaparkan visi dan misi mengenai rencana pendirian museum, Jumat (18/8/2023) siang di pendopo pengasuh ponpes.
Tim YMBS bersama Ketua IKSASS Pusat |
Ketua IKSASS membuka percakapan dengan menyampaikan maksud tujuan kehadiran 2 (dua) orang perwakilan dari tim YMBS dengan menyodorkan map berwarna batik coklat yang isinya tentang maksud dan tujuan kunjungan tersebut.
Dengan seksama dan teliti, pengasuh membaca dan memahami maksud kunjungan tim YMBS yang kemudian dilakukan percakapan diskusi.
Agung, bertindak sebagai juru bicara menyampaikan niat silaturahim sekaligus menyampaikan niatnya untuk mengabdi dan berkhidmad bersama dengan pihak P2S2 , melalui pengembangan dan pemajuan pendidikan dengan inisiatif terbentuknya sebuah museum.
"Mohon ijin kyai, kami bersilaturahim dari Yayasan Museum Balumbung Situbondo bersama Saudara Irwan selaku ketua Yayasan.
Maksud kedatangan kami adalah ingin berkhidmad dan mengabdi kepada pesantren melalui pembentukan dan pengembangan pendidikan melalui berdirinya museum sejarah perjuangan KHR. As'ad Syamsul Arifin," kata Agung.
Pria yang beralamat di Desa Kertosari, Asembagus itu juga menyampaikan, bahwa menjadi sebuah panggilan hati untuk turut membantu pemajuan kebudayaan wilayah timur melalui inisiatif terbentuknya sebuah museum di Pondok Pesantren Sukorejo.
Senada pernyataan dengan Agung, Irwan menjelaskan panjang lebar tentang fungsi, manfaat dan tujuan berdirinya museum.
"Selain untuk melestarikan nilai-nilai sejarah dan cagar budaya tinggalan dari salah satu pahlawan Nasional yaitu KHR. As'ad Syamsul Arifin, museum bisa menjadi media edukasi dan sarana wisata minat khusus nantinya," ucap Irwan.
"Sesuai dengan amanat dari UUCB nomor 11 tahun 2010 bahwa upaya pelestarian cagar budaya menjadi tanggungjawab kita bersama yakni antara masyarakat dan pemerintah," tambah pria yang juga dikenal sebagai salah satu tim ahli cagar budaya (TACB) Situbondo itu.
Dalam tanggapan diskusi tersebut, pengasuh pondok pesantren Salafiyah Syafi'iah Sukorejo menyatakan setuju dan mengiyakan niat dari tim YMBS.
"Pada intinya kami tidak keberatan, tetapi mekanisme-mekanisme pengumpulan bendanya yang akan ditampilkan nantinya ada yang boleh dan tidak, jadi konsultasikan dulu dengan kami tentunya pola kerjasama pendampingan terbentuknya museum ini berkoordinasi dan sinergi bersama teman-teman IKSASS," kata Kyai Azaim, panggilan akrabnya.
Kyai muda kharismatik ini juga menyampaikan rasa terimakasih kepada tim YMBS yang telah berniat untuk mengabdi dan berkhidmad untuk kemajuan pesantren.
"Selalu pengasuh, saya berterimakasih atas gagasan, niatan dan keikhlasan teman-teman YMBS, sekaligus MasyaAllah, titip salam saya buat pak Juni Toa Pembina yayasan museum, ada dimana sekarang beliau?," lanjut Kyai Azaim bertanya.
Irwan menjawab pertanyaan tersebut, bahwa pembina Kolonel Akhmad Juni Toa sekarang berdinas di Dandim Surabaya Selatan.
Diskusi dan percakapan tidak sampai 45 menit dan tim YMBS bergegas undur diri dari hadapan pengasuh.
Perjalanan keluar area pendopo pengasuh, menjadi diskusi panjang bersama sunardi, Ketua IKSASS.
Bangunan merah di dalamnya terdapat sumur tua sebagai ODCB |
"Mumpung ada disini, bagaimana kalau saya ajak ke beberapa titik tempat yang mungkin bisa dikategorikan bersejarah," seloroh Ketua IKSASS yang akrab dipanggil Cak Sunardi tersebut.
Perjalanan mengelilingi beberapa tempat di antaranya, sumur pertama yang digunakan saat awal berdirinya pesantren, bekas bangunan pondok pertama, mengunjungi kendaraan yang sering digunakan Kyai As'ad (sayangnya di garasi tidak kelihatan). Kemudian tim YMBS diajak ke Makam Asta Kyai As'ad beserta keluarga besarnya, dan diskusi di ruangan kantor IKSASS.
Tim YMBS Bersama Ketua KèDARWISS dan Ketua IKSASS Pusat |
Acara penutup, tim YMBS diajak keliling lokasi tempat daya tarik wisata religi (DTWR) yang berada tepat di belakang kantor IKSASS yang ditemani langsung oleh Wahyudi selalu Ketua KèDARWISS (kelompok sadar wisata Sukorejo).
Ziarah makam pahlawan nasional, KHR. As'ad Syamsul Arifin |
"Atas kedatangan dan niat baik ini, semoga menjadi barokah kita bersama, bisa lancar dan terwujud menjadi amal jariyah sampai kelak nanti", kata Cak Nardi, menutup perjumpaan ini. (AG)