Ratusan Penari Cilik Ramaikan Rampak Tandheng Asembagusan 2023




Situbondo, DesPro - Ditengah cuaca cerah pada 31° Celcius, ratusan anak kecil laki-laki dan perempuan terlihat riuh ramai penuh semangat di dampingi orang tuanya.

Agustus adalah momen bulan sibuknya berbagai kegiatan di masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Situbondo wilayah timur.

Kan-Bagus adalah salah satu program kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat Situbondo bagian timur. Sepekan di Asembagus adalah salah satu momen penting untuk menikmati berbagai atraksi budaya yang dilaksanakan secara mandiri.

Hari ini, Jum'at (11/8) berlokasi di pertigaan Nurama, Desa Perante, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo diadakan kegiatan Ratasan Cilik. 

Ratasan Cilik dengan penuh semangat menari dengan penampilan terbaiknya


Seperti daerah lain, Situbondo bagian timur memiliki agenda tahunan bernama "Ratasan" (rampak tandheng Asembagusan) dalam dialeksitas lokal memiliki arti serempak, rapi, beraturan atau bersama-sama menari dengan gaya, karakter Asembagus dan sekitarnya.

Ratasan kali ini dimulai dengan pagelaran Ratasan cilik yang diikuti oleh siswa-siswi Taman Kanak-kanak kanak, Raudhatul Atfhal dan sederajat se Kecamatan Asembagus.

Dengan baju warna-warni mencolok mereka menari dengan riang gembira rnengikuti irama musik tradisional.

Peserta Ratasan Cilik sedang didampingi para orang tuanya


Para guru pembimbing juga tak kalah semangatnya memberikan aba-aba intruksi, terkadang juga harus menjaga barisan para penari cilik tidak keluar dari rombongannya.

Tak hanya seru, tapi keunikan tingkah polah anak-anak yang terkadang menggemaskan bagi para penonton yang memadati sepanjang jalan Seruni tersebut.

Salah satu kelompok Ratasan Cilik


Menari sambil berjalan di tengah jalan raya menjadi tontonan yang selalu dinanti oleh masyarakat situbondo bagian timur.

Bagi para pedagang kaki lima, hal ini merupakan berkah tersendiri dalam mengais rejeki. Marno salah satu pedagang es campur dengan berbagai varian menyatakan senang karena mengalami lonjakan omset luar biasa dengan adanya kegiatan Ratasan ini.

"Lumayan mas, sudah dapat omset 1 juta lebih padahal ini masih jam 2 sore, biasanya kalau hari-hari biasa buka stand mulai jam 09.00 sampai hampir maghrib hanya dapat 100-150 ribu rupiah," kata Marno.

Perasaan senang juga disampaikan oleh salah satu ibu dari peserta Ratasan cilik. 

"Tidak sia-sia saya bawa anak saya ke salon mulai jam 09.00 tadi pagi mas, akhirnya kami sebagai orang tuanya bangga bisa melihat anak bisa berkreasi, menari dan dilihat banyak orang. Ini kegiatan positif untuk perkembangan sosial dan psikologi anak kedepannya," ujar ibu muda yang tidak mau disebutkan namanya.

Berdasarkan pantauan awak media dan keterangan salah satu panitia mengatakan, bahwa besok akan ada Ratasan lagi tapi pesertanya usia SMP atau MTS dan sederajat. 

Ratasan cilik berakhir finish di Taman kota Asembagus. (AG)


Lebih baru Lebih lama