Silaturahim Bank Indonesia ke Wisata Religi Pesantren Salafiyah Syafi'iah Sukorejo, Situbondo




Situbondo, DesPro - Jum'at (25/8) Perwakilan Bank Indonesia Cabang Jember kunjungi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iah Sukorejo (P2S2) dalam rangka silaturahim dan mengenal lebih dekat tentang pengelolaan wisata religi serta sosok pendiri pesantren, KHR. As'ad Syamsul Arifin, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.

Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam mendukung pengembangan pariwisata religi di Situbondo.

Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiah Sukorejo merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang terletak di Dusun Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. 

Dalam hal ini Bank Indonesia Cabang Jember memiliki ketertarikan khusus terhadap potensi pengembangan pariwisata berbasis religi di Situbondo, dan melihat Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiah Sukorejo sebagai salah satu destinasi yang unik dan menarik untuk dikembangkan. 

Salah satu tim perwakilan Bank Indonesia (BI) memberikan pernyataan atas ketertarikannya dalam hal pengembangan wisata religi berbasis Pesantren di Situbondo. 

Perwakilan Bank Indonesia Jember ditemui Ketua KèDARWISS


"Tujuan utama kami berkunjung adalah bersilaturahmi sekaligus ingin mengenal lebih dekat tentang pengembangan potensi wisata religi di Pondok Pesantren Sukorejo ini," kata Muhammad Fatoni. 

"Kami jadi sangat penasaran sampai mencari informasi melalui media internet tentang Pondok Pesantren ini, dan beberapa kali kami juga baca di media bahwa Menparekraf RI, Bapak Sandiaga Uno juga memiliki perhatian khusus kepada wisata religi, hal itulah yang menjadi keinginan niat kami untuk datang kesini, ujar Fatoni, panggilan akrabnya.

3 orang perwakilan dari Bank Indonesia (BI Jember) juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pengelola wisata religi yang tergabung dalam KèDARWISS (Kelompok Sadar Wisata Religi Sukorejo Situbondo). 

"Kami sampaikan selamat datang kepada semua tim dari BI Jember, sebuah kehormatan bisa dikunjungi oleh teman-teman dari BI," kata Wahyudi, Ketua KèDARWISS.

Tim BI Perwakilan Jember saat melihat ruangan TIC Wisata Religi Sukorejo


"Saat ini kami masih dan sedang berproses serta masih melakukan penataan dan pembenahan, termasuk juga upaya-upaya peningkatan pengetahuan tentang pengelolaan wisata," lanjut Wahyudi.

Wahyudi tak sendirian, ditemani Musirri yang juga anggota KèDARWISS menjelaskan bahwa ini murni dari keinginan pengasuh. "Munculnya destinasi wisata religi ini muncul dari pemikiran pengasuh yang ingin P2S2 makin maju," kata Musirri.

Secara tak sengaja juga hadir dalam pertemuan kunjungan tersebut, Agung Hariyanto, Ketua Pokdarwis Terpadu Suradikara Situbondo.

"Sebuah kejutan ini, saya kebetulan berkunjung ke mas Wahyudi untuk menghibahkan sedikit bibit tanaman Klirisedea atau bibit Gamal, untuk ditanami di kawasan wisata religi sini, supaya lebih terlihat hijau dan asri." kata Agung.

Pria yang juga dikenal sebagai anggota TACB Situbondo, mengaku senang dengan kehadiran tim perwakilan dari BI Jember. "Kehadiran teman-teman BI seperti sebuah suntikan energi baru dan kami siap menyambutnya," lanjut Agung.

Dalam pertemuan tersebut, Bank Indonesia berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai pengelolaan pariwisata serta potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari sektor tersebut. Mereka juga mendapatkan informasi mengenai upaya yang telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiah Sukorejo dalam pengembangan pariwisata religi.

Pihak pesantren sangat terbuka dan antusias dalam menerima kunjungan dari Bank Indonesia. Mereka bertujuan untuk memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan seperti Bank Indonesia, dalam rangka mengembangkan potensi wisata religi di Situbondo.

Tita Ajeng P, salah satu tim Kantor Perwakilan BI Jember juga menjelaskan bahwa wilayah kerja mereka 5 kabupaten yakni Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi dan Lumajang siap mendukung kegiatan positif dari kelompok masyarakat. 

"Kantor Perwakian Bank Indonesia wilayah kerja Jember terpanggil untuk turut serta dalam pembangunan, terutama sektor-sektor ekonomi kreatif yang muncul dari masyarakat, salah satunya sosialisasi penggunaan QRIS (Quick Response code Indonesian Standart) yang seperti barcode dengan pembayaran praktis" kata Tita

Selama kunjungan, perwakilan dari Bank Indonesia juga berkesempatan untuk mengenal lebih dekat sosok pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiah Sukorejo, KHR. As'ad Syamsul Arifin, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional. Mereka dapat informasi lebih dalam tentang perjuangan dan kontribusi KHR. As'ad dalam pengembangan pendidikan agama Islam di Jember.

Dalam kunjungan tim Kantor Perwakilan BI Jember, juga diajak melihat dari dekat gedung kantor TIC (tourist information centre), kemudian berlanjut solat jum'at di Masjid Jamik Ibrahimy.

"Selepas ini, kami juga ingin berziarah ke makam Kyai As'ad, " lanjut Fatoni.

Selanjutnya tim perwakilan BI dijadwalkan sowan dan bertemu dengan pengasuh, tetapi belum bisa bertemu karena pengasuh sedang ada di luar kota. Tetapi diterima langsung oleh Sekretaris Pesantren, DR. Khairil Anwar, M.HI.

Kunjungan ini merupakan langkah awal dalam menjalin kerjasama antara Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiah Sukorejo dan Bank Indonesia Cabang Jember. Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat terwujud pengembangan pariwisata religi yang berkualitas di Situbondo, yang juga berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Bank Indonesia Perwakilan Jember berharap dapat memberikan daya dukung dalam pengembangan pariwisata religi serta pendidikan agama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiah Sukorejo," kata M. Fadh Zainal

"Dengan bersinergi, diharapkan potensi wisata religi di Jember semakin berkembang dan menjadi daya tarik bagi wisatawan serta dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerah". ungkap Fatoni, pria berkacamata tersebut. (AG)

Lebih baru Lebih lama