Panen Madu Hutan bersama Padepokan Lebah Madu Baluran Forest Honey Situbondo

Panen Madu Hutan bersama Padepokan Lebah Madu Baluran Forest Honey Situbondo

Situbondo, DesPro - hari ini adalah jadwal panen madu ke 3 setelah perubahan musim dari penghujan ke musim panas.

Dengan ditandai munculnya bunga-bunga pada pohon, pertanda nektar bunga sudah siap untuk di hisap sarinya oleh para lebah.

Padepokan Lebah Madu Hutan Baluran  Forest Honey yang beralamat di Dusun Barat, Desa Awar awar, Kecamatan Asem bagus, Kabupaten Situbondo, Jawa timur, menjadwalkan giat panen madu setelah rentan waktu 12-13 hari dari sebelumnya, diperkirakan pada blok 2 akan dilakukan kegiatan panen madu.

Panen Madu Hutan bersama Padepokan Lebah Madu Baluran Forest Honey Situbondo
Iris madu

Hanya cerita ke cerita, rencana ke rencana sejak setahun lalu, karena mungkin belum musimnya saja atau belum pas waktunya.

Mingggu (30/7) pukul 05.30 para pekerja Baluran Forest Honey sudah berada di titik lokasi yang akan di panen.

Menggunakan masker saringan wajah sesuai standart keamanan dan beberapa orang lainnya sudah mempersiapkan alat peras ekstraktor. Hal ini untuk menjamin kebersihan saat proses pemerasan.

Satu persatu box rumah lebah dibuka, dalam tim ini terbagi 2. Tim box yang akan membersihkan rumah lebah dan membawanya ke ruang ekstraktor dan tim ekstraktor yang berada di ruang ekstraktor itu sendiri.

Deny (25), Koordinator lapangan mengatakan bahwa Setiap tim memiliki kemampuan bidang masing-masing. Mereka bekerja sudah tahunan dan sulit untuk di campur adukkan dari setiap bidang yang mereka kerjakan.

"Tim ekstraktor sulit untuk melakukan pembersihan box, demikian juga tim box akan kesulitan mengerjakan ekstraktor, kata Deny.

Pengusaha muda yang masih lajang ini mengatakan, mereka punya keahlian masing-masing dan kami pun pernah coba tetapi hasilnya tidak begitu memuaskan akhirnya dikembalikan lagi ke bidang masing-masing.

" Terkadang kami pun mengalami kesulitan saat salah satu tim sedang berhalangan, pekerjaan jadi terhambat, jelas Deny.

"Menjalankan ekstraktor tidak hanya sekedar menjalankan alat saja mas, tetapi juga butuh feel kuat, karena salah sedikit saja si lebah akan ngambek dan mengganggu keberlangsungan produksi madu si lebah", ujar salah satu karyawan.

Agung Taufik menjelaskan bahwa, Banyak hal yang bisa didapatkan dari peternakan lebah madu ini, mulai dari penanganan pasca panen, beberapa produk turunan dari hasil lebah, standarisasi panen dsb.

"Tangan kita tidak memeras langsung pada malan (sarang lebah) ini tetapi ekstraktor yang mengeluarkan madunya, dan sarang tidak boleh rusak, larva tidak boleh rusak dan semua ada tata caranya sehingga madu tidak terkontaminasi keasaman dari telapak tangan", kata Agung.

Saat ini sedang terjadi proses peralihan musim bunga, beberapa bunga mulai mekar dan perilaku lebah pun mulai menghisap berbagai macam nektar bunga, sehingga hasilnya nanti bisa menjadi madu multispora.

"Biasanya warna madu dari yang kemarin berwarna bening sekarang agak keruh, karena dipengaruhi bunga kosambi dan perubahan warna semakin hari akan semakin keruh menjadi lebih coklat", jelas Deny.
Anak didik langsung dari Agung sang owner ini, sangat gamblang menjelaskan satu persatu proses pemanenan lebah madu.

"Dengan hasil melimpah, kami sedikit terkendala dalam pemasaran, seandainya pemerintah bisa membantu membuka gerbang pemasaran ke luar negeri kami pasti senang", lanjut Deny.

Di usianya yang belum genap berusia 26 tahun sudah punya impian menjadi seorang eksportir, sungguh impian dan cita-cita yang tidak banyak orang punya, apalagi di usia yang masih muda.

Padahal biasanya generasi X seperti Deny lebih suka keluyuran dan "rebahan" istilah jaman now.
Patut di apresiasi keinginan Deny sang pengusaha muda dari Situbondo ini, semoga kedepan ada jalan untuk menjadi eksportir sukses. (AG)

Lebih baru Lebih lama