Padepokan Lebah Madu Baluran Forest Honey, Sentra Produksi Madu Situbondo

Saya jauh-jauh dari Surabaya menuju Situbondo, hanya ingin melihat langsung dan lebih dekat tentang proses madu alam Situbondo yang terkenal ini, Agung menyadur pernyataan salah satu Profesor bidang kesehatan dari Dr. Sutomo Surabaya


Situbondo, DesPro -  Padepokan Lebah Madu Baluran Forest Honey terletak di Jalan Desa Awar awar, Dusun Barat, Desa Awar awar, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. 

Lokasi peternakan lebah madu hutan

Pemilik dari sentra produksi Lebah Madu Padepokan Baluran Forest Honey ini adalah Agung Taufik (45), yang sebelumnya berkegiatan dalam urusan perlebahan hutan sejak tahun 1998 dan memulai usaha beternak lebah sejak tahun 2012.

Agung Taufik memiliki keyakinan kuat tentang hubungan antara agama Islam, petunjuk Al-Qur'an, kesehatan, dan usaha bisnis. Hal ini membuatnya semakin yakin bahwa usaha beternak lebah ini akan berkembang pesat. Saat ini, sentra produksi Madu Baluran Forest Honey memiliki 7 pekerja lepas dan 2 orang yang bertugas dalam bagian administrasi.

Lokasi Padepokan Baluran Forest Honey

Pemasaran madu dari sentra produksi ini masih mencukupi kebutuhan lokal di sekitar daerah Situbondo. Namun, mereka juga berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar dan memperluas jangkauan pemasaran ke daerah lain.

Selama masa paceklik, yang terjadi pada musim hujan antara bulan November hingga Juni, produksi madu akan mengalami penurunan karena aktivitas lebah terganggu. 

"Bahkan saat bulan Nopember sampai Juni saya tidak ada produksi apapun, jika tidak tahan bisa-bisa bangkrut" ujar Agung.

Namun, masa panen madu masih bisa dilakukan dalam waktu maksimal 15 hari tergantung dari kondisi cuaca.

Sentra Produksi Madu Baluran Forest Honey merupakan salah satu potensi usaha yang berbasis alam dan memberikan manfaat ekonomi signifikan bagi masyarakat Situbondo dan sekitarnya. 

"Beberapa waktu lalu usaha kami sempat dikunjungi oleh Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur beserta jajarannya, saya ajak langsung ke lokasi lebah di hutan", lanjut Agung.

Kunjungan Dinas Kehutanan 

Pria sederhana ini memberikan penjelasan bahwa pemasaran Madu di saat ini sedang lesu, karena saya beli masyarakat dan tingkat kepercayaan masyarakat menurut. 

Produk madu dengan varian bahan

"Hal ini akibat maraknya Madu palsu, Madu campuran gula dan opini publik yang berkembang bahwa madu lebah liar lebih baik dari madu ternak, hal ini yang patut di luruskan. Oknum para pencari madu lebah liar pun juga melakukan praktik-praktik instan dengan membawa gula yang kemudian diberi makan pada sarang lebah. Belum lagi proses pemerasan yang menggunakan tangan langsung yang tidak higienis menyebabkan madu mengalami fermentasi, itu menyebabkan kualitas madu menurun," lanjut Agung.

Madu siap panen

Ternyata tidak hanya madu, hasil dari produksi ternak lebah ini. Propolis, pollen juga menjadi produk unggulan dari Padepokan Baluran Forest Honey.

"Terkadang, beberapa kolega juga pesan propolis dan pollen saat mendekati musim panen madu tiba", lanjut Agung.

Madu dalam kemasan

Propolis produk Padepokan Baluran Forest Honey

Dengan slogan berani murni itu hebat, Agung Taufik, berharap tetap para peternak madu dan pencari lebah madu liar tetap menjaga kualitas madu berkualitas tinggi dan bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat. 

Sehingga sentra produksi ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal. (AG)

Lebih baru Lebih lama